Habiskan Anggaran Rp 3,6 Milyar Proyek Drainase Di Little India Kota Medan Belum Selesai Padahal Akan Ada Acara Deepawali

Habiskan Anggaran Rp 3,6 Milyar Proyek Drainase Di Little India Kota Medan Belum Selesai Padahal Akan Ada Acara Deepawali

Photo : Pekerjaan Drainase Di Little India

Kabar Medan - Amatan awak media Proyek Pekerjaan Drainase yang menghabiskan anggaran Rp 3,7 Miliar berada di Jalan H.Zainul Arifin belum juga selesai padahal sebentar lagi Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan akan menggelar acara Depawali dI Jalan H.Zainul Arifin atau biasa  di sebut Kampung Madras atau Little India

Ir. Subenthiren M.Sos sebagai Ketua PHDI Kota mengatakan mengatakan dirinya sudah mengkonfirmasi agar pekerjaan drainase cepat di selesaikan.

"Acara Depawali di little India dan untuk drainase sudah dikonfirmasi untuk cepat dikerjakan bang," ungkapnya,  Jum'at (22/11/2024)

Sebelumnya di beritakan, Proyek Drainase Di Jalan Kampung Madras (Jalan H.Zainul Arifin)- Jalan Taruma hingga Ke Jalan Erlangga yang menghabiskan anggaran Miliaran rupiah ternyata tak mampu membuat Kuliner Pagaruyung Bebas dari banjir, bahkan Petugas P3SU juga tak mampu.

Pedagang yang berjualan di Pagaruyung malah mengeluhkan banjir yang membuat kakinya lembek

"Sampek lembek kakiku bang, tak surut juga airnya," ungkapnya, Senin (18/11/2024)

Rahmadsyah mantan Ketua Pedagang Pagaruyung mengatakan bahwa dirinya sepakat dengan bang Zaki Calon Wakil Walikota Medan Di Pilkada Tahun 2024 bahwa ada ASN yang jarang punya Moral

"Inilah Akibat ASN Jarang Punya Moral, jadi pedagang sampai kakinya lembek karena banjir pun mereka tak peduli," katanya.

Lanjut Rahmad mengatakan bahwa saat dirinya menjadi Ketua Pedagang Pagaruyung di Tahun 2010 yang mana saat itu Walikota Medan Rahudman Harahap dirinya mengajukan Proposal untuk mendapatkan CSR dari Bank Sumut dan PT Sinar Sosro sehingga bisa membangun Gapura dan Stan serta di jadikannya Kuliner Pagaruyung sebagai Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Kota Medan Di Kampung Madras Little India

"Capek kita keluar masuk kantor agar Proposal CSR kita di kabulkan untuk Pemberdayaan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima saat itu, tapi sekarang kondisinya malah Banjir dan Gapuranya hilang," ujarnya

Rahmad meminta Kadis SDABMBK Kota Medan bertanggung jawab atas hilangnya Gapura dan banjir yang terjadi di Pagaruyung

"Kita minta pertanggung Jawaban dari Kontraktor dan Dinas SDABMBK Kota Medan, sudahlah tak membangun malah menghancurkan pulak serta pagaruyung masih banjir," pungkasnya.

Gibson Panjaitan saat di konfirmasi meminta awak media berkordinasi dengan Sirait PPTK.

Sirait mengatakan bahwa terkait Gapura semua kebijakan Pimpinan. 

"Kebijakan Pimpinan kalau untuk di bangun lagi bang" pungkasnya.**