Di Usia Ke - 119, Air Perumda Tirtanadi Keruh Dan Menguning, Warga : Mau Berapa Ratus Tahun Lagi Kami Menunggu
Kabar Medan - Beberapa Waktu lalu Acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-119 Perumda Tirtanadi di Kantor Pusat Tirtanadi, Medan, Sumut, Minggu (15/9/2024) berlangsung meriah dan diisi dengan lucky draw dengan hadiah utama sepeda motor dan hadiah lainnya. Selain itu, juga ada festival, bazaar dan penyerahan hadiah bagi pemenang perlombaan olahraga yang diikuti oleh seluruh Kantor Cabang Perumda Tirtanadi.
Mamad Warga Kota Medan mengatakan bahwa Perumda Tirtanadi berusia 119 Tahun namun masih ada warga yang mengeluhkan Pelayanan Perumda Tirtanadi seperti air mati, air keruh dan menguning
Baca Juga :
"Usia Perumda Tirtanadi 119 tahun, mau berapa ratus tahun lagi warga menunggu agar mendapat layanan dan air yang berkualitas dari Peumda Tirtanadi," ungkapnya, Jum'at (23/11/2024)
Sebeumnya, dikutip dari media24jam.com
Medan - Sejumlah warga Jalan Pukat II Gang Melati Senja Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung mengeluhkan aliran air dari PDAM Tirtanadi tak lancar pada saat pagi, sore hingga malam hari. Kondisi tersebut sudah dialami Warga semenjak dari beberapa tahun lalu. Sabtu (16/11/2024).
Salah satu warga setempat, Widya Lubis (49) didampingi Halomoan Lubis (53), Sulastri Pilliang (73) mengatakan, aliran air dari PDAM tidak mengalir dari subuh pukul 04.00 WIB sampai tengah malam dan baru mengalir sekitar pukul 02.00 Wib pagi.
“Kalau pagi sampai Sore hari itu benar-benar mati total, tidak ada air sama sekali. Nanti malam sekitar jam 02.00 Wib hidup, tapi sampai jam 04.00 Wib subuh setelah itu mati hingga tengah malam,” Ungkap Widya Warga Pukat II gang Melati Senja.
Lebih lanjut dijelaskan, air dari saluran PDAM baru lancar hidup sekitar pukul 02.00 WIB hingga waktu Shubuh, sejumlah Warga terpaksa harus bangun di waktu tengah malam untuk mengisi sejumlah bak-bak penampungan air untuk kebutuhan sehari-hari mandi, cuci piring, cuci baju dan berwudhu.
“Kalau malam pasti kita lembur. Ngisi bak atau ember untuk keperluan pagi sampai tengah malam karena jika tidak, nanti tidak bisa menggunakan air di waktu pagi sampai Sore Padahal kebutuhan air paling banyak ya dari pagi sampai sore,” imbuhnya.
Kendati demikian, Widya bersama keluarganya masih tetap bisa menggunakan air pada saat pagi dan sore lantaran masih memiliki sumur di rumahnya. Sayangnya air sumurnya kuning dan berbau.
“Sumur ada tapi air yang keluar dari sumur keruh kekuning- kuningan dan berbau tak sebagus air dari PDAM,” Ucapnya lagi.
“Air dari PDAM yang setiap bulan kami rutin bayar sekitar Rp 100 ribu, terkadang harus beli air galon untuk mandi, cuci piring, cuci baju dan wudhu jadi tambah pengeluaran,” Bilangnya lagi
Berbeda dengan Halomoan lubis (53) sering dipanggil pak Ustadz oleh Warga mengatakan Sejak tiga tahun ini terkendala dalam penggunaan air PDAM secara maksimal, Halomoan menilai air dari PDAM Tqirtanadi adalah kebutuhan utama keluarganya,
“Kalau saya sudah bolak balek datang ke Kantor PDAM tirtanadi di jalan Serdang ( Cabang H. M. Yamin), lalu petugasnya datang namun tetap juga air dari PDAM tidak lancar hidupnya dari pagi, sore hingga tengah malam. Padahal masih tetap rutin bayar air PDAM setiap bulannya walau airnya tidak lancar,” ungkapnya.
Halomoan lubis masih memiliki harapan bahwa air dari PDAM dapat lancar mengalir normal kedepannya. Dirinya berharap ada tindakan yang nyata dari PDAM untuk mengatasi permasalahan air di jalan Pukat II Gang Melati Senja dan sekitarnya.
“Saya masih ada harapan bahwa nanti air bisa lancar dan dinikmati selama 24 jam. Harapan kami cuma itu, airnya lancar dan tidak seperti ini,” Harap Halomoan.
Sementara itu, Widya mengatakan pihaknya sudah mengadukan kepada PDAM Tirtanadi Cabang H. M. Yamin di jalan Perintis Kemerdekaan, kepada anggota DPRD, dan Pemko Medan namun belum juga terealisasi lancarnya Air PDAM ke lingkungan mereka.
“Harapan kami segera ada perhatian dari PDAM Tirtanadi kepada masyarakat, Karena hampir semua Warga menggunakan air dari PDAM,” Pungkas Widya.
Salah seorang Petugas PDAM Tirtanadi cabang H. M. Yamin di jalan Perintis Kemerdekaan, Yayat saat dijumpai awak Media dilapangan Jumat (15/11) mengatakan. ” Kita memang kekurangan debit air begitupun kita tetap usahakan air kembali lancar dan permasalahan Warga jalan Melati Senja akan kita sampaikan ke Pimpinan,” Ucap Yayat singkat.**