PT. Bina Artha Perkasa Abaikan K3, Pekerja Bangunan RS. Bhayangkara Pekanbaru Tanpa APD

PT. Bina Artha Perkasa Abaikan K3, Pekerja Bangunan RS. Bhayangkara Pekanbaru Tanpa APD

Kabar Pekanbaru - Pentingnya Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) dalam pembangunan gedung Rumah Sakit (RS) Bhayangkara jalan Jend Sudirman Pekanbaru sepertinya terkesan diabaikan Kontraktor pelaksana PT. Bina Artha Perkasa yang berdomisili di Semarang Jawa Tengah dengan milai kontrak Rp.49.476.155.176,-.

Rambu peringatan K3 di lokasi terpantau tidak ada dipasang sehingga pekerja tidak peduli dengan keselamatan mereka sendiri permasalahanya sudah dianggarkan untuk APD dan alat Safety lainya mengapa tidak digunakan.

Proyek sebesar ini harus ada safety man atau pengawas K3 di lokasi untuk menegaskan dan mengawasi pekerja dalam penggunaan APD dan alat Safety lainya, sehingga konraktor itu menjadi sorotan masyarakat karna para pekerjanya mengabaikan .

Pentingnya pengawasan K3 dari pihak pelaksana dalam pembangunan gedung tersebut. Pengawas K3 harus selalu mengawasi pekerja dalam melakukan pekerjaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

Para pekerja konstruksi dari kejauhan tampak jelas mengabaikan keselamatan bekerja tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), bahkan material yang jatuh mengenai perumahan warga serta Mushola Dinas Sosial sehingga mengganggu kenyamanan dan aktifitas masyarakat karena tidak ada pengamanan safety net oleh kontraktor.

Pada dua minggu lalu, 15 sampai 20 warga yang terkena dampak dari jatuhan material bangunan mendatangi kantor direksi minta pertanggung jawab kontraktor agar atap rumah mereka di perbaiki, namun sampai sekarang belum ada realisasi dari pihak kontraktor pelaksana.

Jangan sampai masyarakat datang kembali dengan permasalahan yang sama. Terlihat jelas di lantai 4 bangunan rumah sakit banyak pekerja tidak menggunakan APD ini bukti Pengawas Safety tidak ada di lokasi kerja baik dari kontraktor pelaksana maupun dari konsultan pengawas atau Managemen Konstruksi (MK) .

Setelah di konfirmasi di lapangan pengawas K3/HSE pembangunan rumah sakit Bhayangkara tidak ada di lokasi Tim awak media konfirmasi Whatshap pak Tri Ramadani selaku PPTK pembangunan Rumah Sakit Bhayangkara mengenai pekerja yang tidak memakai APD, informasi dari lapangan sudah di koordinasikan dilapangan semua nya ada kami sedang proses membangun sambil menjalankan proses K3 mudah mudahan dilancarkan tidak ada insiden jawab PPTK.

Sangat kita sayangkan kemana konsultan pengawas / managamen konstruksi ? apakah tidak ada pengawas safety K3 dari MK ? atau mereka tutup mata dan menganggap masalah ini sepele, jawab Emlasmi dengan kesal. Di lain tempat awak media melakukan konfirmasi via Whatshap Pak Kiwa Pimpinan Proyek juga tidak ada jawaban sampai berita ini di tayangkan.

Alat bantu seperti Tower crane Scafolding yang di gunakan harus sesuai standar dan lift angkat barang juga harus sesuai standar K3. Ini harus di uji kelaikanya oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar peralatan yang di gunakan tidak mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja.

Emlasmi.ST Sekjen LSM Masyarakat Peduli Pembangunan Riau (MAMPIR) menekankan pada pengawas HSE harus inten di lokasi jangan sampai ada Insiden yang merugi kan pekerja sampai kehilangan nyawa.**