Sebut Boydo Panjaitan "Asbun" Dan Pasang Badan Terhadap Wong Chun Sen, Peserta Aksi Siap Buka - Bukaan di DPP PDI - Perjuangan
Kabar Medan - Amri Daeng Peserta Aksi Demo saat Rakercabsus PDI Perjuangan Kota Medan terkejut terkait statement Boydo Panjaitan Di salah satu media online yang mengatakan bahwa aksi demo tersebut sengaja ditunggangi oleh pihak lain untuk melemahkan dan mematahkan semangat seluruh kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilgubsu dan Pilkada Kota Medan yang semakin dekat.
"Boydo Jangan Asal Bunyi (Asbun) pelajari dulu siapa kami, baru ngomong ke media, kalau perlu kita Buka - bukaan Ke DPP," ungkapnya, Senin (28/10/2024)
Baca Juga :
Lanjut Daeng mengatakan dirinya merupakan Kader PDI Perjuangan dan saat Ini penuh mendukung Edy Rahmayadi sebagai Calon Gubsu No 2
"Ada KTA kita Kader PDI Perjuangan dan kita pendukung Pak Edy Rahmayadi, jadi jangan di sangsikan, kami merah bos," katanya sambil menunjukkan KTA PDI Perjuangan
Taufik Ketua Relawan Buruh Sahabat Ganjar mengatakan bahwa dirinya kecewa melihat Boydo Panjaitan Bendahara PDI Perjuangan Kota Medan yang terlalu Pasang Badan buat Wong Chun Sen
"GAk usah bilang kami yang Aksi di Rakercabsus PDI Perjuangan Kota Medan Di tunggangi, Ketua Umum kami Andi Gani Nuwa Wea siapa," katanya
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang kini jadi staf khusus Kapolri, yang juga Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Ganjar
Andi Gani merupakan salah satu tokoh buruh nasional yang menjabat sebagai Presiden KSPSI.
Dalam dunia pergerakan buruh internasional, pria kelahiran Jakarta, 5 Oktober 1975 itu tercatat pernah mengomandoi Konfederasi Buruh ASEAN. Ketika isu "Omnibus Law" Undang-Undang Cipta Kerja akan disahkan, Andi Gani secara aktif mengawal wacana tersebut.
Andi Gani merupakan putra dari Drs. Jacob Nuwa Wea (14 April 1944 – 9 April 2016) yang merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Gotong Royong. Lulusan Akademi Ilmu Perburuhan Jakarta tahun 1978 yang juga pernah menjadi pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelumnya di beritakan Koordinator Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Medan, Boydo HK Panjaitan, sangat menyesalkan aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku kader PDIP saat pelaksanaan Rakercabsus di Tiara Convention Hall, Medan, Sabtu (26/10).
Menurut Boydo, selaku kader PDIP harus tegak lurus mengikuti instruksi partai dan fokus pada pemenangan Pemilihan Gubernur Sumut dan Pilkada Medan yang semakin dekat. Adapun tujuan Rakercabsus sebagai penguatan seluruh kader agar semakin solid berjuang memenangkan paslon Pilkada Medan, Ridha-Rani dan Edy-Hasan di Pilgubsu, 27 November mendatang.
Boydo memastikan sekelompok orang yang menggelar aksi unjuk rasa di saat pelaksanaan Rakercabsus bukan kader PDI Perjuangan.
"Saya pastikan sekelompok orang yang menggelar aksi unjuk rasa tadi bukanlah kader PDI Perjuangan. Saya mengatakan demikian karena selaku kader PDI Perjuangan sejati sepantasnya tunduk dan patuh terhadap instruksi dan aturan partai. Rekomendasi yang dikeluarkan DPP dan ketua umum harus diikuti, tidak boleh diintervensi," ujar bendahara DPC PDIP Medan ini.
Lebih lanjut Boydo menyatakan, aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku kader PDI Perjuangan tersebut terkesan titipan untuk menolak keputusan yang dikeluarkan DPP PDI Perjuangan terhadap pengangkatan ketua DPRD Kota Medan.
"Saya sudah mendengar kabar tersebut. Saya pastikan mereka (para pendemo, Red) bukanlah kader PDI Perjuangan. Kalau memang ada terlibat kader atau suruhan dari salah satu pengurus di DPC PDI Perjuangan saya akan surati langsung ke DPP PDI Perjuangan agar segera diberikan sanksi," tegasnya.
Ia malah menduga aksi demo tersebut sengaja ditunggangi oleh pihak lain untuk melemahkan dan mematahkan semangat seluruh kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Pilgubsu dan Pilkada Kota Medan yang semakin dekat.
"Untuk itu, sesuai instruksi dari DPP, kader DPD dan DPC agar jangan ada pengkhianat dan semua kader harus bekerja memenangkan calon kepala daerah yang diusung partai," demikian Boydo.
Rakercabsus DPC PDI Perjuangan Kota Medan diketahui diwarnai aksi unjuk rasa. Dalam orasinya, mereka yang mengaku kader militan dan simpatisan partai banteng moncong putih tersebut, mendesak DPP partai agar memilih ketua DPRD Medan dari kader yang loyal dan telah berjuang puluhan tahun membesarkan partai.
Awalnya aksi digelar simpatisan PDI Perjuangan yang prihatin dengan kondisi partai lima tahun ke depan. Tidak berapa lama, ratusan massa yang mengaku kader PDIP lainnya di lokasi Rakercabsus ikut bergabung melakukan aksi dukungan.
Wakil Ketua DPC PDIP Medan, Parlindungan Sinaga, dalam orasinya meminta DPP partai menegakkan surat DPP Nomor 6581 yang memprioritaskan ketua, sekretaris dan bendahara menjadi ketua dewan.
Menurut Parlindungan Sinaga, ada kader yang sudah puluhan tahun berjuang membesarkan partai. Selain berada di struktur partai sebagai sekretaris, sampai sekarang dan duduk jadi anggota DPRD Medan sampai tiga periode.
"Tolonglah Ibu Megawati Soekarnoputri, perhatikan kader yang telah berjuang puluhan tahun untuk PDI Perjuangan. Berjuang 'berdarah-darah' membesarkan partai sejak dari bawah. Pilih ketua DPRD Medan yang dekat dengan wong cilik dan pengurus partai, bukan kader loncatan," ungkapnya.**