Ribuan Hektar Hutan dan Kebun Sawit Masyarakat Inhu Dirusak Korporasi

Ribuan Hektar Hutan dan Kebun Sawit Masyarakat Inhu Dirusak Korporasi

SURMAN

INHU - Kepala Desa Punti Kayu Kecamatan Batang Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau mengatakan ribuan hektar hutan Desa dirusak untuk keuntungan korporasi, PT Citra Sumber Sejahtera (CSS). 

Derita Masyarakat semakin menjadi-jadi, setelah ratusan hektar kebun kelapa sawit yang sudah produksi milik Masyarakat turut digasak, tapi mengabaikan kepentingan Masyarakat. 

"Kalau lahan kosong, ada ribuan hektar yang digasak. Sedangkan kebun masyarakat sebanyak 370 hektar," kata Kepala Desa Punti Kayu, Surman Pasaribu. 

Perusahaan menyerobot ribuan hektar hutan dan kelapa sawit Masyarakat tanpa kompromi dan sosialisaai, pakai alat berat excavator. 

Padahal katanya, juah sebelum Perusahaan memiliki Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI), masyarakat sudah menanam sawit untuk sekedar usaha menyambung hidup. 

Derita Masyarakat akibat persekusi sefihak dari perusahaan sudah acapkali dilaporkan ke Pemerintah untuk dapat suaka. Perusahaan ini banyak duitnya, kebal hukum, jadi kami Masyarakat bisanya gigit jari," sesal Surman yang mengaku sudah melapor insiden hingga ke tingkat kementerian namun keluhan Masyarakat hanya sia-sia. 

Keluhan serupa dikatakan Kades Suka Maju Kecamatan Batang Peranap, Mesdaro. 

Konflik lahan masyarakat vs PT CSS masih berkelanjutan disebabkan sejak puluhan tahun silam Perusahaan tidak pernah etika baik untuk ganti rugi khususnya kebun warga yang dirusak lalu ditanami kayu eucalyptus oleh Perusahaan. Perusahaan ini memang tidak punya hati nurani, sangat kejam, tidak berperikemanusiaan," kecam Mesdaro. 

Kedua Kades ini mensinyalir konflik lahan terjadi akibat tapal batas Kecamatan Batang Peranap dan kecamatan Peranap tak kunjung tuntas. "Katanya izin perusahaan itu dikecamatan Peranap, tapi malah menyerobot ke kecamatan Batang Peranap," sesal Mesdaro. 

Manager PT CSS, Hasri belum bisa dikonfirmasi karena sedang ibadah. "Maaf, saya lagi umroh," jawabnya. Sedangkan Humas, Simson Hutapea mengatakan wilayah kerja perusahaan tempatnya bekerja berdasarkan izin dari Pemerintah. "Kita nanam tanaman kita diareal yang diberikan negara ke kita," singkat Simson.