Jelang Pilwakot Medan, Guru Honorer "Tantang" Pasangan Riko - Zaki "Memerdekakan" Status P Menjadi PPPK

Jelang Pilwakot Medan, Guru Honorer "Tantang" Pasangan Riko - Zaki "Memerdekakan" Status P Menjadi PPPK

Photo : Rahmah Nasution, Ketua Guru Honorer Kota Medan

Kabar Medan - Dalam tahun 2024, nasib guru honorer dengan status kode P kembali menjadi sorotan, khususnya dalam konteks Seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Guru.

Nasib guru honorer dan kode P di 2024 menjadi pusat perhatian dalam seleksi P3K Guru, momen krusial bagi mereka yang berjuang untuk menjadi ASN di tengah persaingan ketat dan dinamika yang tidak pasti.

Dalam tahun 2024, nasib guru honorer, khususnya mereka yang memiliki status kode P, menjadi perhatian utama dalam Seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Guru.

Tahun ini menandai babak baru bagi ribuan guru yang berharap untuk mendapatkan kepastian status ASN, di tengah dinamika persaingan yang semakin ketat.

Sejak dicanangkannya Program Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru tahun 2024, sorotan kembali tertuju pada nasib guru honorer dengan status kode P.

Status ini, meskipun sebenarnya lolos passing grade, namun seringkali dinyatakan tidak lulus karena terbatasnya peluang dalam persaingan dengan peserta lain yang telah memiliki status tetap.

Rahmah Nasution Ketua Guru Honorer Kota Medan mengatakan bahwa ribuan guru honorer yang berharap untuk mendapatkan kepastian status mereka.

Pemerintah telah mengumumkan bahwa sekitar 2,3 juta calon ASN, termasuk guru dan tenaga kependidikan, akan dilibatkan dalam seleksi P3K tahun 2024.

Dari jumlah tersebut, formasi guru tetap menjadi fokus utama. Namun, bagi guru honorer dengan status kode P, tantangan tetap ada.

"Data dari Kemendikbud Ristek menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1,5 juta guru honorer di Indonesia, Ini menggarisbawahi pentingnya memberikan perhatian khusus pada nasib mereka dalam seleksi P3K tahun ini," ungkapnya, Selasa (3/9/2024)

Lanjut Rahmah Nasution Guru honorer dengan status kode P diharapkan tetap bersiap mengikuti proses seleksi dengan penuh kesiapan.

"Semoga di tahun 2024, upaya untuk memberikan kepastian status ASN bagi guru honorer dengan kode P dapat memberikan solusi yang adil dan merata bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan," katanya 

Rahmah Nasution juga mengatakan meminta kepada Calon Kepala Daerah di Pilwakot Medan Pasangan Rico Waas dan Zakiyudin Harahap mau memperjuangkan prioritas tetap pada formasi guru, guru honorer dengan status kode P karena menurut dirinya harapan terbesar guru honorer adalah untuk mendapatkan pengakuan dan kepastian status sebagai ASN yang selama ini di nantikan.

"Kami Tantang Riko - Zaki mau memerdekakan kami,  dari Gaji yang masih di bawah UMK, hingga status P bisa diangkat menjadi langaung PPPK," pungkasnya.**