Di Duga Dampak Parkir Berlangganan, Satpam di Dinas P3AKB Sumut Laporkan Dishub Kota Medan Kasus Pengeroyokan Ke Polsek Medan Baru

Di Duga Dampak Parkir Berlangganan, Satpam di Dinas P3AKB Sumut Laporkan Dishub Kota Medan Kasus Pengeroyokan Ke Polsek Medan Baru

Photo : Di Duga Dampak Parkir Berlangganan, Satpam di Dinas P3AKB Sumut Di Duga Di Keroyok Dishub Kota Medan

Kabar Medan - Sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Medan disebut mengeroyok satpam Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Pemprov Sumut bernama Ramdanisyah Pulungan.

Dikutip dari detik.com Dishub Medan pun buka suara soal video viral itu.
Kepala bidang Pengembangan Pengendalian dan Keselamatan (PPK) Dishub Medan Richard Medy mengatakan saat itu pihaknya sedang melakukan sosialisasi parkir berlangganan. 

Dia membantah tidak memperbolehkan masuk pegawai Dinas P3AKB.

"Kita bukan tidak membolehkan (pegawai masuk ke dalam kantor), kita kan menyortir kendaraan, punya parkir berlangganan atau tidak (yang masuk), kalau ngak ada (stiker) parkir berlangganan, itu kami arahkan beli parkir berlangganan," kata Richard Medy, Selasa (13/8/2024).

Dalam sosialisasi itu, petugas Dishub menutup jalan ke berbagai kantor menggunakan traffic cone. Kemudian pria yang belakangan diketahui bernama Ramdanisyah datang dan menggeser traffic cone itu.

Lantas hal itu membuat petugas Dishub tidak terima. Sebab, Ramdanisyah saat itu tidak memakai baju satpam sehingga petugas Dishub Medan tidak terima.

"Ya nggak terimalah kita, siapa dia rupanya, dia petugas tidak, baju preman, ya ribut, kalau dia petugas kan tahu kita, ini nggak ngerti siapa dia, cuma dibilang orang itu, satpam," jelasnya.

Richard menyebutkan jika proses sosialisasi sudah berlangsung selama dua bulan. Mereka saat itu hanya memastikan apakah semua aparatur sipil negara (ASN) sudah memakai stiker parkir berlangganan karena dinilai harus menjadi contoh.

"Sebenarnya sosialisasi uda dua bulan yang lalu pun. Ini hanya memastikan, di situ pun secara apanya kan, pemerintah itu harusnya duluan kan, kita kan hanya memastikan apakah ini semuanya sudah,(ASN) harus menjadi contoh, itu nya," sebutnya.

Bagi pegawai yang tidak mau membeli stiker berlangganan, Richard menuturkan akan mengarahkan untuk membeli stiker. Jika tidak mau, maka kendaraan tersebut diarahkan untuk parkir di luar lokasi parkir berlangganan.

"Kita arahkan dulu untuk membeli barcode (parkir berlangganan), kalau dia nggak punya. Kalau nggak mau juga, macam mobil tadi kami arahkan ke tempat lain, seperti depan hotel atau tempat lain, karena (lokasi di sekitar Dinas P3AKB), itu kan pemerintah punya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menampilkan sejumlah petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Medan mengeroyok satpam Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Pemprov Sumut. Satpam tersebut dipiting dan dibanting oleh petugas Dishub Medan tersebut.

Dalam video yang dilihat, Selasa (13/8), terlihat seorang pria berbaju merah dikelilingi sejumlah petugas Dishub di depan Kantor Dinas P3AKB di Jalan Iskandar Muda, Medan. Pria tersebut terlihat cekcok dan saling dorong dengan petugas Dishub Medan.

"Gini kan macet kalau nggak dikasih masuk, kalau apa di dalam (gerbang), bagus-bagus kau," kata pria tersebut di dalam video.

Tidak lama kemudian, datang seorang petugas Dishub langsung mendorong pria tersebut. Tidak lama kemudian, pria tersebut dipiting dan dibanting ke aspal dalam keadaan dipiting.

Pria berbaju merah tersebut ternyata Komandan Satpam di Dinas P3AKB Sumut bernama Ramdanisyah Pulungan. Ramdanisyah mengatakan peristiwa itu terjadi pagi tadi.

"Tadi pagi sekitar pukul 07.30 (WIB)," kata Ramdanisyah Pulungan, Selasa (13/8).

Ramdanisyah pun sudah membuat laporan tersebut ke Polsek Medan Baru dengan nomor surat tanda penerimaan laporan: STTLP/726/VIII/2024/SPKT SEK MDN BARU. Selain melapor ke polisi, dia juga berharap petugas Dishub Medan yang mengeroyok dirinya ditindak tegas sehingga tidak lagi arogan.

"Sudah saya lapor ke Polsek Medan Baru, harapan saya yang apakan saya seperti itu tolong ditindaklanjuti secara tegas kepada Pemko Medan agar Dinas Perhubungan tidak arogan seperti itu, semena-mena kepada kita," tutupnya.**