Penebangan Pohon "Ugal - Ugalan", Kadis DLH "Malas" Masuk Kantor, Medan Masuk 5 Besar Udara Terburuk
Kabar Medan - Terkait DKI Jakarta dan Kota Medan masuk dalam lima besar daftar kota dengan kualitas udara terburuk pada Senin (22/7) pagi, dikutip dari cnn.indonesia.com, awak media mendatangi Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
Namun awak media tak bisa menjumpai Kadis Lingkungan Hidup Kota Medan bahkan saat di Konfirmasi Pesan Awak media tak membalas,
Baca Juga :
Salah seorang pegawai DLH Kota Medan saat mengatakan bahwa Kadis DLH Kota Medan jarang masuk kantor.
"Jarang Masuk kantor Pak Kadis bang," ungkapnya
Awak media mencoba menunggu hampir dua jam lamanya namun Kadis dan Sekretaris DLH Kota Medan tak di tempat.
Rahmadsyah Aktifis yang tergabung dalam Lembaga Konservasi Lingkungan Hidup (LKLH) Kota Medan miris melihat Kadis DLH Kota Medan yang malas masuk kantor
"Kami berharap Pak Kadis jangan malas masuk kantor, terkait Kota Medan masuk dalam lima besar daftar kota dengan kualitas udara terburuk pada Senin (22/7) pagi, apakah ada hubungannya saat ini di temukannya Penebangan "Pohon Ugal Ugalan" demi kepentingan Proyek di Kota Medan," katanya, Selasa (23/7/2024)
Simak datanya.
Merujuk data platform pemantau kualitas udara IQAir, kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat dengan indeks kualitas udara (AQI) tercatat 157 poin dan konsentrasi PM2.5 mencapai 64 µg/m³. Ini menjadikan Jakarta duduk dalam posisi kelima kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pagi ini.
Sementara itu, kualitas udara di Kota Medan juga lebih parah lagi. IQAir mencatat kualitas udara di Medan masuk kategori tidak sehat dengan 177 poin dan konsentrasi PM2.5 mencapai 92 µg/m³.
Jumlah konsentransi PM2.5 di Kota Medan bahkan 18,4 kali lebih tinggi dari nilai panduan kualitas udara tahunan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
PM2.5 merupakan polutan berbentuk debu, jelaga, asap berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (sepersejuta meter).
Medan hanya kalah dari Lahore, Pakistan yang menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kualitas udara di Lahore masuk dalam kategori tidak sehat.
Berdasarkan data IQAir, indeks kualitas udara di Lahore mencapai 185 dengan konsentrasi PM2.5 mencapai 104 µg/m³ atau 20,8 kali panduan kualitas udara WHO.
Di peringkat ketiga ada Kota Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks kualitas udara mencapai 174 poin dan konsentrasi PM2.5 hingga 88 µg/m³.
Berikutnya, di peringkat keempat ada Kota Kinsasha, Kongo dengan indeks kualitas udara 172 poin dan konsentrasi PM2.5 mencapai 85 µg/m³.
Sebelumnya, sebuah studi mengungkap nyaris tidak ada tempat aman di dunia ini untuk bersembunyi dari polusi udara.**