Golkar dan PKS?, Ada Sinyal Koalisi Tangguh untuk Pilkada Serentak di Pelalawan

Golkar dan PKS?, Ada Sinyal Koalisi Tangguh untuk Pilkada Serentak di Pelalawan

Kabar Pelalawan - Jelang Pilkada Pelalawan, sinyal pertama bakal terbentuknya koalisi Parpol telah muncul ke publik. “Tanda tandanya langsung jelas ketika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjamu Wabup Nasaruddin dan rombongan Golkar Kamis (7/3/23), di kantor PKS jalan Cinta Damai Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.

Dalam sebuah wawancara, ketua DPD PKS, Abdullah mengaku optimis jika pihaknya bakal sukses menghantar Nasaruddin hingga resmi jadi calon Bupati. "Kami proses di internal, kemudian pasti kami kawal sampai ke pusat, Insya Allah jadi calon," kata Abdullah berjanji dihadapan kader kedua Parpol, disambut aplaus.

Politisi yang segera manggung di DPRD provinsi Riau tahun ini pun melempar isu tambahan. Bahwa PKS juga akan menawarkan nama kandidat wakil bupati. Tapi dia tidak menjelaskan apakah yang dia maksud jadi syarat koalisi atau tidak. "Kami Pun akan ajukan satu nama," katanya.

Keseriusan PKS pun tampak jelas dari angka kehadiran pengurus yang lengkap. Tak kurang 20 orang punggawa inti hadir.  Tampak ketua dewan Etik Daerah PKS T. Kespandiar. Ditambah seluruh Caleg terpilih yang telah dipastikan mengisi konfigurasi baru di DPRD Pelalawan periode depan.

Dari pihak Golkar memang tidak pimpinan tertinggi DPD Pelalawan. Meski begitu sejumlah politisi senior hadir. Diantaranya Marhadi MR, Eka Putra, Said Ikhsan dan sejumlah kader sepuh partai beringin itu.

Termasuk ketua DPRD Pelalawan, Baharuddin SH. Ketika didaulat memberi sambutan, Bahar menyatakan optimis pula bahwa koalisi Golkar dan PKS harus terwujud. "Dua kali empat hasilnya delapan Itu nomor PKS dan Golkar Pelalawan. Semoga kita bisa bersama kedepan. Untuk  merebut bupati Pelalawan," tegasnya dengan nada santun yang disambut tepuk riuh.

Pantun ini tampaknya untuk menjawab statemen ketua dewan etik PKS T Kespandiar. Bahwa antara kedua pihak punya reputasi menang 100 persen ketika berkoalisi. Itu terjadi pada Pilkada  2009 dan 2014. Ketika pecah kongsi di Pilkada 2019, pasangan yang diusung nyatanya kalah.

"Paduan Golkar dan PKS itu ampuh. Dua kali menang Pilkada  karena kita koalisi. Tapi pada saat kita pisah 2019, kalah," ujar T Kespandir meyakinkan bahwa paduan kedua Parpol sudah menjadi tradisi Mitos kemenangan.

Kedatangan Nazaruddin di kantor PKS tepat pukul 10.30 Wib. Dari penyerahan berkas hingga selesainya dialog lebih kurang satu jam saja. Meski terbilang singkat, pertemuan para politisi gigih tersebut menimbulkan kesan baik bagi kebersamaan dua Parpol.

Dalam sambutannya pemimpin yang masih menjabat Wakil Bupati Pelalawan tersebut tak lupa menjelaskan arah kebijakan ke depan. Dia mengatakan, pencapaian masa depan Pelalawan amat ditentukan dari kualitas kebersamaan di dalam masyarakat.

"Membangun daerah kita tidak bisa hanya dilakukan sekelompok orang. Kita harus bekerjasama dengan semua lapisan, seluruh tokoh tokoh. Kami prinsipnya pasti merangkul," ujar ketua umum Jaringan Nasional For Gibran itu.

Terkait pencalonan dirinya, Nasar menyatakan tidak akan mengganggu jalannya manajemen pemerintahan di Pelalawan. "Hubungan saya dengan pak Bupati tidak ada masalah. Masalahnya ya ketika saya maju ini, kita berharap jangan dianggap karena ada masalah ya," ujarnya.**