Warga Makasar Jangan Ikut Demo ke Jakarta
Kabar Sosial - Polda Sulawesi Selatan mengimbau warga untuk tidak berangkat ke Jakarta untuk ikut berunjuk rasa, jelang penetapan hasil Pemilu pada 22 Mei mendatang.
Kapolda Sulsel, Irjen Hamidin mengaku, pihaknya pun akan melakukan pemantauan di beberapa titik mulai dari Bandara hingga pelabuhan. Polda Sulsel pun telah mengantisipasi kemungkinan terburuk pada saat penetapan Pemilu dengan menyiapkan semua komponen pengamanan yang ada, mulai dari Brimob hingga Intelejen yang sudah disebar di beberapa elemen masyarakat yang akan melakukan unjuk rasa.
"Kita sedang identifikasi (warga Sulsel yang akan ke Jakarta). Kita imbau supaya tidak ke Jakarta, karena situasi di sana kita belum tahu. Kalaupun mau berunjuk rasa cukup di sini saja," kata dia, Senin (13/05/19).
"Penetapan 22 Mei nanti, kita mempersiapkan hal yang terburuk. Jadi jauh hari sebelumnya kita sudah antisipasi dengan melakukan monitor aktifitas masyarakat dan elemen-elemen yang mungkin akan ikut, kita sudah monitor," lanjutnya.
Selain aktifitas warga, Polda Sulsel juga terus melakukan pemantuan media sosial untuk mencegah penyebaran ujaran kebencian serta tindakan makar. Apa lagi ujaran yang membenturkan TNI dan Polri, kata dia, sudah ada satu orang yang ditangkap.
"Saya kira kita tegas saja, kalau ada yang makar atau melanggar aturan kita pasti tidak tegas. Yang ada saat ini ujaran provokatif, misalnya mengajak orang atau membenturkan TNI Polri kita sudah tangkap," pungkasnya.
"Di Sulsel ini kita punya satu batalion Brimob, kita juga sudah siapkan Sabhara dan semua komponen akan kita turunkan, termasuk intelejen kita sudah kita sebar," tambahnya.
Sejauh ini, KPU Sulsel belum merampungkan rekapitulasi suara Pemilu. Hal itu dikarenakan masih ada dua Kabupaten/ Kota yakni, Makassar dan Gowa yang belum menyetorkan data hingga saat ini. Dalam Situng sementara KPU Sulsel, Capres Prabowo - Sandi unggul 64 persen dari Jokowi - Ma'ruf.**