Disalah Satu Media Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage 2000-5 Qatar Tak Bisa di Akses, CERI; Ada Apa??

Disalah Satu Media Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage 2000-5 Qatar Tak Bisa di Akses, CERI; Ada Apa??

Kabar Bandung - Kita mendesak Kementerian Pertahanan RI (Kemhan) secara resmi merilis status kontrak pesawat Mirage, apakah dibatalkan atau ditunda, demikian kata Direktur Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, Senin (12/2/2024) di Bandung.

Hal itu dikatakan Yusri agar timbul kepercayaan publik dan dapat dipertanggungjawabkan, kemudian permintaan CERI ini di tengah hebohnya kabar tentang skandal pembelian Mirage-5 oleh Kementerian Pertahanan RI.

“CERI berharap Kementerian Pertahanan RI mengumumkan secara resmi status kontrak pembelian pesawat tempur Mirage-5 milik Qatar,” katanya.

Keterangan resmi Kementerian Pertahanan itu menurut Yusri sangat penting lantaran keterangan Daniel Azhar Simanjuntak di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran diragukan status posisinya sebagai Jubir Kemhan sangat diragukan kredibilitasnya oleh publik.

"Kami ingat sekali pada 15 Juni 2023, Kemhan secara resmi mengeluarkan pernyataan guna menghindari kontroversi di kalangan masyarakat terkait pembelian pesawat bekas ini, nah, harusnya sekarang Kemhan harus segera merilis keterangan resmi supaya terang benderang," ungkap Yusri.

Sementara itu, dilansir kompas.com pada Sabtu (10/12/2024), Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming membantah kabar Prabowo diduga korupsi pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar.

Juru bicara TKN yang juga disebut sebagai juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut bahwa rencana pembelian 12 unit Mirage tahun lalu tak terealisasi karena keterbatasan fiskal.

Awal Januari lalu, Dahnil pernah mengatakan bahwa pembelian pesawat itu ditunda. Namun, kali ini, ia bilang dibatalkan, jadi meragukan keterangan dia.

Pada intinya, ujar dia, tak ada kontrak yang berlaku efektif maupun transaksi apa pun terkait Mirage dari Qatar.

Sementara itu, belakangan santer beredar kabar dugaan korupsi pembelian Mirage 2000-5 itu. 
Dilansir kompascom, adapun kabar ini ditulis di laman META NEX dengan judul "Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation" yang dikutip lewat situs agregator berita MSNcom. Per malam ini, situs itu sudah tak bisa diakses.

Dalam dokumen yang tersebar, disebutkan bahwa lembaga antikorupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption (GRECO) tengah menyelidiki kasus dugaan korupsi terkait pembelian bermasalah 12 pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar.

Pembelian ini dijembatani oleh perusahaan Exalibur International asal Ceko  sebagai pihak ketiga.
Diduga Norman Joesoef ikut terkait dengan Exalibur dalam transaksi pembelian pesawat bekas Mirage 2000-5.

Di dalam dokumen itu, GRECO disebut mengajukan permohonan tindakan kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia.

Dokumen itu menyebutkan, terdapat dugaan yang perlu diinvestigasi, bersumber dari dokumen whistleblower dari Parlemen Eropa, bahwa jutaan dolar AS hasil pembelian jet tua itu mengalir kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.

Sementara juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menuturkan kontrak pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dibatalkan. Dahnil meluruskan bahwa kontak tersebut dibatalkan bukan ditunda.

"(Kontrak pembelian Mirage 2000-5) iya sementara ini kita batalkan ya, kontrak itu tidak efektif gitu," kata Dahnil dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (10/2/24) malam kemarin.

Dahnil menjelaskan bahwa pembatalan dilakukan karena alasan fiskal. Dia mengatakan keterbatasan fiskal Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dalam aspek pertahanan.**