LSM PI Datangi Posko Pengaduan DPD RI Provinsi Sumut Laporkan Badikenita Sitepu

LSM PI Datangi Posko Pengaduan DPD RI Provinsi Sumut Laporkan Badikenita Sitepu

Photo : LSM PI Laporkan Badikenita Sitepu ke Posko Pengaduan DPD RI

Kabar Medan - LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara Indonesia Kota Medan (LSM PI)  mendatangi Posko Pengaduan DPD RI Provinsi Sumatera Utara Pemilu 2024 untuk melaporkan dugaan kecurangan Pemilu yang di lakukan Badikenita Sitepu Calon DPD RI asal Sumatera Utara di Kantor Sekretariat DPD RI Jalan Gajah Mada No.32 Medan. 

"Kami melaporkan dugaan kecurangan Pemilu yang di lakukan Calon DPD RI Badikenita Sitepu ke Posko Pengaduan DPD RI Provinsi Sumatera Utara Pemilu 2024 di Sekretariat DPD RI Jalan Gajah Mada Medan," ungkap Awal Harahap Sekretaris LSM PI Kota Medan, Rabu (17/1/2024)

Awal mengatakan laporannya diterima oleh Anita Kepala Kantor Sekretariat DPD RI Sumatera, dirinya meminta agar Posko Pengaduan DPD RI Provinsi Sumatera Utara gerak cepat (Gercep) menindak lanjuti laporannya

"Kita berharap Posko Pengaduan DPD RI dapat gerak cepat menindak lanjuti laporan LSM PI," katanya.

Berdasarkan Informasi yang di himpun awak media, Raja Siregar diduga dikeroyok sejumlah orang yang diduga anggota Badikenita. Akibatnya, Raja mengalami luka-luka di tubuhnya.

Raja mengatakan peristiwa itu terjadi tadi malam di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Baru. Kejadian itu berawal saat dirinya menerima laporan dari warga soal adanya kegiatan di salah satu ruko yang dipasangi spanduk Badikenita Sitepu.

"Pada saat saya datang itu, ada keramaian di rumah yang ada baliho gambar ibu itu, Badikenita. Dari hasil laporan warga, saya datangi," kata Raja saat ditemui di RS Bhayangkara Medan.

Raja mengaku dirinya memang saat itu tidak memakai atribut panwas karena hanya ingin mengecek laporan warga tersebut. Setibanya di lokasi, Raja mengaku juga langsung memperkenalkan diri sebagai anggota Panwas Medan Baru.

"Saya bilang, izin saya Panwas Medan Baru, mengonfirmasi saja kegiatan ini, saya bilang," jelasnya.

Saat itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba. Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya.

"Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus, saya pengawas bang untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, hp saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka," ujar Raja.

Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.

Saat itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa di lokasi tersebut tidak ada acara apa-apa, hanya acara lomba. Raja pun mencoba mengambil dokumentasi di lokasi tersebut. Namun, sejumlah orang melarang dirinya mengambil dokumentasi itu dan menyuruh Raja untuk menghapusnya.

"Saya sambil berdiri sambil dokumentasi, mereka tidak terima. Mereka bilang ngapain dokumentasi-dokumentasi, hapus itu hapus. Pada saat itu saya bilang, ya sudah bang kita hapus, saya pengawas bang untuk dokumentasi saja, tidak ada masalah di sini. Mereka enggak terima, hp saya diambil, sampai sekarang masih ditahan mereka," ujar Raja.

Setelah itu, Raja dipiting dan dipukul oleh sejumlah orang. Tak lama, kata Raja, Badikenita Sitepu keluar dan menanyakan soal kedatangan Raja.

"Tiba-tiba Ibu Badikenita datang, saya penanggungjawab di sini, kamu siapa, katanya. Saya panwas bu, kantor kita di belakang, kalau tidak percaya, kita bisa ke sana, saya bilang. Saya enggak tahu tiba-tiba ibu itu pergi," ujarnya.

Tak lama, sejumlah orang datang menemui Raja dan langsung memitingnya. Setelah itu, dia dibawa menjauhi lokasi dan langsung dikeroyok. Raja mengatakan ada sekitar tujuh orang yang saat itu menghajarnya.

"Datang timnya beberapa orang piting saya, bawa saya dari kantor itu ke Pasar 1, menjauh dari situ. Terakhir dikeroyok saya oleh beberapa orang. Perlakuannya ekstrem, ditunjang, dipukul, enggak manusiawi, sampai jatuh ke tanah. Bahkan, saya diintimidasi yang macam, dipijak-pijak juga. (Pelakunya) kurang lebih ada lebih dari tujuh orang," sebutnya.

Atas kejadian ini, Raja telah membuat laporan ke Polsek Medan Baru. Pantauan detikSumut, tampak Raja saat ini tengah menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan. Raja tampak mengalami sejumlah luka di tubuhnya, seperti di bagian wajah, punggung dan bagian lainnya.

Kapolsek Medan Baru Kompol Yayang Riski Pratama mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban atas kejadian itu. Sejauh ini, pihak kepolisian masih menyelidikinya.

"Masih kami lidik, laporan sudah kami terima, yang jelas kami juga belum ada arah ke mana pun, belum ada, kami masih melakukan proses penyelidikan," kata Yayang saat ditemui di lokasi kejadian.

Yayang mengatakan pihaknya telah meminta keterangan korban. Selain itu, sejumlah saksi lainnya juga tengah dimintai keterangan.

"Saat ini, korban sudah ditanyakan gimana masalahnya. Masih memintai keterangan baik di lapangan maupun dari korban," ujarnya.**